Sabtu, 11 Februari 2012

True Love

Hm,,hm mendengar kata True Love atau Cinta Sejati, mungkin ini sebuah kata yang sering kita dengar, terutama dari cwo termasuk saya, haha ( Just Kidding ) kepada cwe yang merupakan pacar  atau bahkan tunangan, tapi tidak jarang juga sih cwe yang mengatakan  ini kepada  cwo. Kata yang sering kita katakan kepada pacar atau tunangan kita, kamu cinta sejatiq biar menyebrang lautan pun kau ku cari (tp pakai kapal,,hahahaa ),, Bahkan kita sering berkata " Apa sih yang gk buat qm ? ,, tapi sadarkah kita teman-teman apa yang kita katakan itu??? Sering kali ketika menghadapi masalah yang rumit kita sudah mulai mundur secara perlahan, apalagi ketika kita sudah menemukan hal-hal yang tidak baik dari pacar atau tunangan kita, terutama dalam hal fisik,,Dan apakah Kata I Love U, masih akan terucap dari mulut kita???
Saya ingin teman-teman menonton video dibawah ini, mungkin sudah ada dari teman-teman yang sudah pernah lihat, tapi saya ingin teman-teman merenungkan baik-baik video ini,,


Video ini menceritakan seorang kekasih yang rela memberikan matanya buat pacarnya demi kebahagiannya dan dia meninggalkan cwenya karena ia mau agar cwe ini bahagia dengan orang yang normal bukan dengan dia..
Tapi hal itu belum seberapa dengan pengorbanan Tuhan Yesus buat hidup kita,, bukan hanya matanya yang dia berikan buat kita,, Bahkan nyawaNya diberikan buat kita,, Apakah itu belum cukup membuktikan Cinta Sejati Tuhan Yesus buat kita?????
Namun kita sering tidak menghargai pengorbanan Tuhan Yesus dalam hidup kita,, bahkan terus mengecewakan Dia,, Tapi Dia tetap menjaga kita dan Menyertai kita,,Marilah teman-teman mulai hari ini berikan yang terbaik buat Tuhan Yesus,, Dan katakan "THANK YOU JESUS FOR TRUE LOVE THAT YOU  GAVE TO ME, I LOVE U JESUS"
Demikian Renungan Saya hari ini,, Semoga memberkati Teman-teman semua,,
GBU....

»» Baca selengkapnya.....

Kamis, 09 Februari 2012

Hidup Bagaikan Sebuah Leptop

Teman-teman hari ini saya ingin memberikan renungan tentang sebuah leptop.. Mungkin teman-teman berfikir, apa hubungannya hidup dengan sebuah leptop?? Baru-baru saja leptop saya rusak sehingga membuat saya kewalahan dan pusing karena harus diservis serta di install ulang . Hal ini disebabkan karena leptop saya terkena virus dan beberapa komponennya harus diganti, dan harus mengeluarkan uang yang lumayan besar. Dari pengalaman saya nih, saya merenung dan tiba-tiba terinspirasi untuk membuat artikel ini..
Teman-teman hidup kita bagaikan sebuah leptop yang sudah rusak , karena sudah diisi dengan begitu banyak data-data  yang mengandung banyak virus sehingga membuat leptop kita hack demikian hidup kita yang telah kita isi dengan hal-hal negatif yang mematahkan semnagat kita dan merusak karakter bahkan hidup kita juga sudah rusak oleh berbagai dosa-dosa yang kita lakukan, baik itu dalam bentuk sex, drugs, minuman keras, bahkan kita sudah hampir layak untuk dibuang,, Tetapi seperti sebuah leptop kita harus butuh orang yang bisa untuk memperbaikinya,, dan Dia adalah Tuhan Yesus Kristus,, Dia sudah mau mengorbankan dirinya untuk kita, mau menebus kita dari dosa-dosa kita, dan menginstal ulang hidup kita menjadi baru,,dan hal  itu kita peroleh dengan gratis sodara,beda dengan sebuah leptop yang rusak, harus dibayar dengan mahal, tetapi Dia memperbaiki hidup kita dengan cuma-cuma.. Bahkan setelah Dia menginstal ulang hidup kita, di mengisi hidup kita dengan sebuah antivirus dan itu adlah Firman Tuhan,, Tetapi ingat sodara sebuah antivirus jika tidak di update setiap waktu lama-lama juga akan terkena virus kembali,, Oleh sebab itu kita harus terus mengupdate antivirus kita dengan membaca Firman Tuhan dengan rutin sodara,, sehingga hidup kita tetap ada dalam rencana Tuhan karena antivirus kita tetap kokoh dan sulit untuk diserang oleh virus yaitu Iblis,,
Demikianlah renungan saya hari ini,,semoga memberkati kita semua,,GBU,,

Mohon tinggalkan komentar atau kritik.....
»» Baca selengkapnya.....

Selasa, 07 Februari 2012

Cintailah Orang Tuamu


 Cintailah Orang Tuamu

Konon di jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan, mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tersebut. Si ibu yang kelihatan tidak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkannya kemudian menaburkannya  disepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai didalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia juga tidak menyangka sanggup melakukan perbuatan ini.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata “Anakku, aku sangat menyayangimu. Dari kau kecil sampai dewasa aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lewati dengan ranting-ranting kayu. Aku takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah.”
Demi mendengar kata2 tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendonya untuk membawa si ibu pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya tersebut sampai si ibu meninggal.
Orang tua bukan barang rongsokan yang bisa kita buang atau kita abaikan setelah terlihat tidak berdaya. Menitipkan mereka di panti jompo, dan hanya mengunjungi jika sempat tidak jauh lebih mulia dibanding membuang mereka dihutan dan membiarkan mereka meninggal dalam kesendirian merindukan perhatian dan kasih sayang orang-orang  yang mereka kasihi. Siapa orang yang mereka kasihi itu??  Tidak lain dan tidak bukan kita yang adalah anak-anak dari Mereka. Hormati mereka dengan demikian kehidupan anda pun akan diberkati oleh Tuhan. (Ulangan 5:16). God Bless You
»» Baca selengkapnya.....

7 Senjata Ampuh Untuk Menghadapi Berbagai Masalah

7 Senjata Ampuh Untuk Menghadapi Berbagai Masalah


“Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.” Efesus 6:13
Seorang prajurit tidak akan sembarangan dalam mempersiapkan dirinya untuk bertempur. Dia akan memperlengkapi dirinya dengan berbagai persenjataan sebelum maju berperang. Mulai dari pakaian perang (baju zirah), sepatu prajurit, helm prajurit, pedang dan perisai.
Semua perlengkapan yang digunakan mempunyai tujuan yaitu untuk melindungi dirinya sendiri dari serangan musuh, memberi kekuatan ekstra dalam menghadapi serangan musuh dan juga sebagai senjata untuk menghancurkan musuh.
Tanpa perlengkapan perang yang memadai, maka sang prajurit akan dengan mudah dikalahkan oleh musuh, karena musuh tentunya tidak akan memberi ampun kepadanya dan menyerang dengan bertubi-tubi.
Saat ini kita tidak lagi bertempur seperti jaman dahulu. Peperangan kita bukanlah melawan manusia lagi, tetapi perbuatan si jahat/iblis yang senantiasa mengganggu dan ingin menghancurkan kehidupan kita.


Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12
Walau begitu, kita juga memerlukan perlengkapan yang tepat untuk berperang melawan segala perbuatan dan tipu muslihat si iblis. Berbagai cara akan digunakan si iblis untuk menghancurkan kehidupan kita, baik itu melalui masalah di dalam hubungan orang tua dan anak, masalah dalam hubungan rumah tangga, masalah keuangan, masalah dengan atasan, bawahan maupun rekan sekantor, masalah kesehatan, dan masih banyak lagi masalah yang akan datang dalam kehidupan kita.
Si iblis akan berusaha mencuri damai sejahtera kita dan akan menghancurkan kehidupan kita, sehingga kita akan melepaskan kepercayaan kita dan menyerah kepada keadaan bahkan mencari jalan keluar melalui cara-cara yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” Efesus 6:10-11
Kita harus tetap kuat dalam berbagai keadaan yang kita alami dan berdiri teguh dengan menggunakan perlengkapan senjata Allah.
Berikut ini beberapa perlengkapan yang dapat kita gunakan untuk melawan musuh:

1. Ikat pinggang kebenaran

Nyatakan kebenaran dalam setiap hal yang kita jalani. Nyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Jangan mau berkompromi dengan dosa. Miliki integritas dalam diri kita dan berani untuk menegakkan kebenaran dalam kehidupan yang kita jalani.

2. Baju zirah keadilan

Bersikaplah adil terhadap sesama kita, jangan memandang muka dalam setiap perbuatan kita. Ingalah bahwa Tuhan tidak pernah memandang muka dan memilih-milih atas kehidupan kita. Nyatakanlah kasih kepada semua orang.

3. Kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera

Jadilah saksi dan teladan dalam kehidupan kita. Beritakanlah kabar baik melalui setiap tingkah dan laku kita. Sebarkanlah berita damai sejahtera bagi semua orang, sehingga mereka juga mengenal kasih Kristus.

4. Perisai iman

Jangan takut dan kuatir, gunakan iman kita untuk menangkis semua perasaan dan prasangka buruk. Perisai iman merupakan perlindungan kita terhadap setiap serangan si iblis. Setiap kali si iblis mempengaruhi pikiran kita dengan pikiran-pikiran negatif (panah-panah api), tangkislah dengan perisai iman. Percayalah bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Tolak setiap pikiran negatif yang muncul dalam pikiran kita.

5. Ketopong keselamatan

Kristus menjadi dasar keselamatan hidup kita. Jangan lepaskan kepercayaan kita kepada Kristus, biarlah Dia yang menjadi pusat kehidupan kita. Biarlah Kristus yang senantiasa menaungi hidup kita, sehingga Dia akan melindungi kita di manapun kita berada.

6. Pedang Roh

Firman Tuhan merupakan senjata yang paling ampuh untuk menghancurkan musuh. FirmanNya sangat tajam bagai pedang bermata dua. Gunakan selalu pedang Roh yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, yaitu Firman Tuhan, untuk melawan si jahat. Jangan lepaskan pedang Roh dari genggaman hidup kita. Bawa selalu Firman Tuhan, agar kita dapat menghancurkan si jahat kapan saja.

7. Berdoa dan berjaga-jaga

Doa merupakan nafas kehidupan kita. Doa juga merupakan komunikasi kita kepada Tuhan. Jangan pernah hidup tanpa berdoa. Jangan pernah melangkah tanpa berdoa. Berdoalah senantiasa, agar Tuhan senantiasa memberikan tuntunanNya bagi hidup kita. Melalui doa, kita akan menjadi semakin peka akan suara Tuhan. Dia akan menjagai kehidupan kita.
Bagai prajurit yang dengan yakin maju ke medan pertempuran oleh karena dia telah siap dengan segala perlengkapannya, maka kita akan dengan yakin maju menghadapi berbagai masalah kehidupan yang ada, karena kita telah menggunakan perlengkapan senjata Allah.
Dengan senjata-senjata yang telah diberikan bagi kita, maka kita dapat menghancurkan setiap pekerjaan si jahat yang ingin mengganggu kehidupan kita.
Raihlah kemenangan bersama dengan Yesus. Bersama Yesus kita lakukan perkara besar...Katakan AMin...GBU

»» Baca selengkapnya.....

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b
Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.
Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar  melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.
Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup  sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah?  Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.
Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”


Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?

1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”
Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau  masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.
Lalu mengamuklah  taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.
Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah  setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.
Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a
.

2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.
Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14
Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.
Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.
Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.
Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.
.

3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk  mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.
Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34
Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:
a). Ia memberi kekuatan
Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?
Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah.  Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.
Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60
Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.
Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.
Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.
b). Ia menyediakan pertolongan
Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan  berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka  Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9
Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.
Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.
Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya.  Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.  Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26
c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita
Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14
Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh  Raja Darius, dan kepada merekalah  para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.
Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.
Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.
Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23
Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.
Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Tiba-tiba  berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7
Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.
Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia,  mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.
Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.
Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.
Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya  yang baik.
Allah turut bekerja dalam segala hal  untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab  Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20
Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat.  Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!
GBU...
»» Baca selengkapnya.....

Apakah Alkitab Firman Allah?

Pertanyaan: Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan? Jawaban: Jawaban kita kepada pertanyaan ini bukan hanya menentukan bagaimana kita memandang Alkitab dan kepentingannya bagi hidup kita, namun juga pada akhirnya memiliki dampak kekal terhadap kita. Kalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka kita perlu menikmatinya, mempelajarinya, menaati dan mempercayainya. Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tidak memperdulikan Alkitab berarti tidak memperdulikan Tuhan sendiri. Fakta bahwa Tuhan memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasihNya kepada kita. Istilah “wahyu” berarti Tuhan mengkomunikasikan kepada manusia siapa Dia dan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Ini adalah hal-hal yang kita tidak dapat ketahui kalau Tuhan tidak mewahyukannya kepada kita di dalam Alkitab. Walaupun pewahyuan Allah dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun, Alkitab selalu mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mengenal Allah agar dapat memiliki hubungan yang benar denganNya. Jikalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam hal iman, keagamaan dan moral. Pertanyaan yang kita perlu pertanyakan kepada diri kita adalah bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan bukan hanya merupakan sebuah buku yang bagus? Apakah keunikan Alkitab yang membuat Alkitab berbeda dengan buku-buku keagamaan lainnya? Apakah ada bukti bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan? Ini adalah jenis-jenis pertanyaan yang perlu diperhatikan jika kita ingin dengan serius meneliti klaim Alkitab bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, diinspirasikan secara illahi, dan sempurna dalam hal-hal yang menyangkut iman dan penerapannya. Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Alkitab mengklaim diri sebagai satu-satunya Firman Tuhan. Hal ini jelas dalam ayat-ayat seperti 2 Timotius 3:15-17 yang mengatakan, “…dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu meneliti bukti-bukti dari dalam (internal) dan luar (eksternal) bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Bukti-bukti dari dalam adalah hal-hal dari dalam Alkitab sendiri yang membuktikan bahwa Alkitab bersumber dari Allah. Salah satu bukti dari dalam bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan adalah kesatuannya. Sekalipun Alkitab pada dasarnya terdiri dari enam puluh enam kitab yang berbeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan, dari depan sampai akhir, tanpa ada kontradiksi. Kesatuan seperti ini berbeda dari buku-buku lainnya dan merupakan bukti asal usul illahi dari kata-kata Alkitab saat Allah menggerakkan manusia sedemikian rupa sehingga mereka mencatat apa yang dikatakanNya. Bukti dari dalam lainnya yang mengindikasikan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan dapat dilihat dalam nubuat-nubuat mendetil yang dicatat dalam halaman-halaman Alkitab. Alkitab mengandung ratusan nubuat yang diucapkan dengan detil baik yang berhubungan dengan bangsa-bangsa, termasuk Israel, masa depan dari kota-kota tertentu, masa depan dari manusia, sampai kedatangan Dia yang adalah Mesias, Juruselamat bukan hanya bagi Israel, tapi bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Berbeda dengan nubuat-nubuat yang ditemukan dalam kitab-kitab religi lainnya, atau yang dikatakan oleh Nostradamus, nubuat-nubuat Alkitab sangat mendetil dan tidak pernah tidak digenapi. Dalam Perjanjian Lama saja, ada kurang lebih tiga ratus nubuat mengenai Yesus Kristus. Bukan saja dinubuatkan di mana Dia akan dilahirkan dan dari keluarga apa, namun juga bagaimana Dia akan mati dan bangkit pula pada hari yang ketiga. Sama sekali tidak ada cara logis untuk menjelaskan penggenapan nubuat-nubuat Alkitab kecuali bahwa Alkitab berasal dari Allah. Tidak ada buku religi apapun yang memiliki tingkat dan tipe nubuat seperti yang dikandung dalam Alkitab. Bukti internal yang ketiga mengenai asal usul illahi dari Alkitab dapat dilihat dari otoritas dan kuasanya yang khusus. Sekalipun bukti ini lebih subyektif dibanding dengan kedua bukti pertama, bukti ini tetap merupakan kesaksian yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah. Berbeda dengan kitab-kitab lain yang pernah ditulis, Alkitab memiliki otoritas yang unik. Otoritas dan kuasa ini dapat dilihat dengan jelas dalam banyaknya hidup yang diubah melalui membaca Alkitab. Pengguna narkoba menjadi sembuh, orang homoseks yang menjadi bebas, orang-orang yang hidupnya berantakan mengalami perubahan, kaum kriminal kawakan yang diperbaiki kembali, orang-orang berdosa yang ditegur, kebencian yang diubah menjadi kasih sayang melalui pembacaan Alkitab. Alkitab memiliki kuasa yang dinamis dan mampu mengubah, yang hanya terjadi karena Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Selain bukti-bukti dari dalam bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, ada pula bukti-bukti eksternal (dari luar) yang menunjukkan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Salah satu dari bukti-bukti itu adalah kesejarahan dari Alkitab. Karena Alkitab memberikan detil dari peristiwa-peristiwa sejarah, kebenaran dan keakuratannya dapat dibuktikan sebagaimana dokumentasi historis lainnya. Melalui bukti-bukti arkeologi dan tulisan-tulisan lainnya, kisah-kisah sejarah dalam Alkitab berkali-kali dibuktikan kebenaran dan ketepatannya. Bahkan semua bukti arkelogi dan naskah-naskah yang mendukung Alkitab, membuat Alkitab menjadi buku dari dunia kuno yang paling banyak didokumentasikan. Fakta bahwa Alkitab dengan akurat dan setia mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, yang kebenarannya dapat diuji, merupakan indikasi yang kuat mengenai kebenarannya dalam topik-topik religi dan doktrin dan memperkuat klaim bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan. Bukti luar lainnya bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan adalah dalam hal integritas orang-orang yang menjadi penulis-penulisnya. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Tuhan mempergunakan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencatat kata-kata yang disampaikanNya kepada kita. Saat kita mempelajari hidup orang-orang ini, tidak ada alasan bagi kita untuk mencurigai bahwa mereka tidak jujur dan tidak tulus. Menganalisa kehidupan mereka dan fakta bahwa mereka bersedia utnuk mati (sering kali mati dengan sangat menderita) untuk apa yang mereka percaya, dengan cepat kita akan melihat bahwa orang-orang sederhana, namun jujur, ini sungguh-sungguh percaya bahwa Allah telah berbicara kepada mereka. Orang-orang yang menulis Perjanjian Baru dan ratusan orang percaya lainnya (1 Korintus 15:6) tahu akan kebenaran dari berita mereka karena mereka telah melihat dan melewatkan waktu dengan Kristus setelah Dia bangkit dari antara orang mati. Perubahan yang terjadi karena melihat Kristus yang bangkit begitu dahsyatnya. Dari sembunyi dalam ketakutan, mereka menjadi orang-orang yang bersedia mati untuk berita yang Tuhan telah nyatakan kepada mereka. Hidup dan kematian mereka menyaksikan fakta bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Bukti eksternal terakhir bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan adalah bahwa Alkitab tidak dapat dimusnahkan. Karena pentingnya kitab ini dan karena klaim bahwa kitab ini adalah Firman Tuhan, Alkitab berkali-kali diserang dan berusaha dimusnahkan, lebih sering dibandingkan dengan buku-buku lain dalam sejarah. Dari para kaisar Roma seperti Diokletian, sampai para diktator komunis dan orang-orang ateis dan penganut agnostik zaman modern, Alkitab bertahan dari segala serangan dan sampai sekarang masih merupakan buku yang paling banyak dicetak. Di sepanjang waktu, para kaum skeptik telah menganggap Alkitab sebagai mitos, namun arkeologi telah membuktikan kesejarahan Alkitab. Para penentangnya menyerang pengajaran Alkitab sebagai primitif dan ketinggalan zaman, namun konsep dan pengajaran moral serta hukum dari Alkitab memiliki pengaruh positif terhadap berbagai budaya dan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Alkitab terus diserang oleh sains, psikologi, dan gerakan-gerakan politik, namun tetap benar dan relevan hari ini sebagaimana pada waktu mula-mula ditulis. Alkitab adalah kitab yang telah mengubah tak terhingga banyaknya hidup dan kebudayaan dalam 2000 tahun ini. Bagaimanapun para penentangnya berusaha menyerang, menghancurkan atau merendahkan Alkitab, Alkitab tetap kokoh dan benar dan relevan sebelum maupun sesudah diserang. Akurasi Alkitab yang tetap bertahan sekalipun ada berbagai upaya untuk merusak, menyerang atau menghancurkannya adalah merupakan kesaksian yang nyata bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Tidak mengejutkan bahwa bagaimanapun Alkitab diserang, Alkitab akan lolos dan tak berubah. Bukankah Yesus telah berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu” (Markus 13:31). Setelah melihat bukti-bukti yang ada, orang dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa, “Ya, Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.”
»» Baca selengkapnya.....